Resensi Buku Berani Tidak Disukai

Identitas Buku:

Judul: Berani Tidak Disukai (The Courage to Be Disliked)

Penulis: Ichiro Kishimi & Fumitake Koga

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (terjemahan Indonesia)

Tahun Terbit: 2019 (edisi Indonesia)

Jumlah Halaman: 352

Isi Resensi

Buku ini merupakan dialog filosofis antara seorang filsuf dan seorang pemuda yang skeptis, membahas gagasan psikolog Alfred Adler. Dengan gaya percakapan yang sederhana namun mendalam, pembaca diajak memahami bagaimana kebahagiaan bukan ditentukan oleh masa lalu, melainkan oleh keberanian kita mengambil pilihan hidup di masa kini.

Beberapa poin penting yang diangkat dalam buku ini antara lain:

• Trauma bukan penentu hidup. Adler berpendapat bahwa bukan pengalaman yang membentuk manusia, melainkan makna yang kita berikan pada pengalaman tersebut.
• Hidup adalah rangkaian “tugas”. Banyak konflik muncul karena kita mencampuri urusan orang lain. Melepaskan diri dari keinginan mengendalikan orang lain menjadi kunci kebebasan.
• Kebahagiaan ada pada kontribusi. Hidup yang bermakna adalah hidup yang memberi manfaat kepada orang lain, bukan sekadar memenuhi ego pribadi.
• Keberanian untuk tidak disukai. Untuk hidup autentik, kita harus siap tidak disukai orang lain, sebab mencoba menyenangkan semua orang hanya akan mengorbankan diri sendiri.

Kelebihan

1. Penyajian dalam bentuk dialog membuat konsep filsafat terasa hidup dan mudah dipahami.
2. Memberikan perspektif baru dalam melihat kebebasan dan kebahagiaan, berbeda dari pemikiran Freud atau Jung.
3. Relevan dengan kehidupan modern, khususnya bagi mereka yang sering merasa tertekan oleh penilaian sosial.

Kekurangan

1. Bagi sebagian pembaca, gaya percakapan yang panjang bisa terasa berputar-putar.
2. Tidak semua orang langsung bisa menerima pandangan Adler, terutama tentang trauma dan relasi sosial.

Kesimpulan

Berani Tidak Disukai adalah buku filsafat praktis yang memotivasi pembaca untuk lebih berani hidup sesuai nilai diri, bukan sekadar mengikuti ekspektasi orang lain. Bacaan ini cocok untuk siapa saja yang ingin melepaskan diri dari belenggu penilaian sosial, menemukan keberanian untuk menjadi autentik, sekaligus memahami psikologi Adler dengan cara yang sederhana.